4 Dari 5 Konveksi Tangan Pertama Ternyata Bukan Tangan Yang Pertama

Konveksi tangan pertamakah anda?

Bisnis ritel online khususnya di bidang fashion busana muslim dan wanita sedang sangat berkembang. Menurut data di internet bahwa besarnya transaksi online di tahun 2015 lalu sebesar 200 triliun rupiah dimana itu naik 500% dari tahun sebelumnya yang hanya 34 Triliun. Dan tahukah kalian bahwa itu baru 0.6 % dari transaksi total ritel nasional. Jadi bisnis ini peluangnya masih sangat terbuka lebar.

Namun sayang ceruk ini begitu carut marut karena persaingan di internet itu seperti tidak ada norma-nya, tentu hal ini ada baik dan buruknya. Sisi baiknya adalah sekarang semua orang bisa berjualan, hal ini seperti sebuah oase bagi mereka yang mempunyai niat yang kuat namun tersandung masalah modal bisnis terutama lokasi dan stok barang. Namun kita juga tidak bisa melupakan sisi buruknya dimana kepuasan pelanggan tentu akan menurun jika kita tidak memiliki norma sehingga turunnya standart kepuasan tersebut, dan ingat setiap bisnis memiliki titik jenuhnya yang biasa kita sebut “bubble”.

Menjamurnya bisnis online tentu membawa dampak para pelaku usaha pemula khususnya ibu-ibu yang ingin menambah uang saku atau malah bertekad untuk menjadi pebisnis yang handal. Era kartini sudah datang ketika bisa meraub keuntungan besar kenapa harus hanya menambah uang saku.

Dan bujuk rayu kaki-kaki online shop pun tidak dapat dihindari sehingga muncullah tawaran

Kami Konveksi Tangan Pertama Sis

Tapi yang dipajang adalah foto-foto yang diambil dari internet entah itu dari alibaba atau dari operan operan gambar BBM atau FB.

Realitanya seperti itu karena istilah “konveksi tangan pertama” itu hanyalah jargon marketing saja yang tidak ada di kamus supply chain manapun. Yang ada di kamus supply chain management hanya kami adalah distributor baju muslim, atau kami penyalur mukena, jika itu yang dimaksud dengan tangan pertama. Jika anda bukan distributor baju muslim, maka anda adalah produsen, atau agen, atau seller. Sudah selesai urusan.

Salahkah konveksi tangan pertama diucapkan? tentu tidak. Jika memang nantinya kosakata sosial terhadap kata distributor atau produsen akan tergantikan dengan konveksi tangan pertama maka saya akan menyebut saya konveksi tangan pertama juga. Artikel ini dibuat agar anda hati-hati dalam melangkahkan kaki ke bisnis ini. Jangan sampai anda dalam tanda kutip “kepeleset” ternyata anda adalah jalur yang kesekian.

Dan Ternyata Sista Hanyalah Seorang Reseller

Eits jangan salah sis, toko online sebesar zalora juga reseller. Berrybenka juga reseller, bahkan mereka membuka program reseller, padahal mereka juga reseller, aneh kan? Dan hal ini BIASA di dunia retail. Ketika anda seorang reseller maka anda akan lebih fokus lagi dengan main job anda yaitu mencari customer. Bahkan saya mempunyai pengalaman seorang reseller yang akhirnya mempunyai power untuk pegang harga, bukan brand-nya lagi yang menentukan harga namun resellernya. Beneran lho sis, saya kenal betul orangnya, dia buyer brand di RAMAYANA.

Jadi tidak ada salahnya anda menjadi seorang reseller dan gunakan saja segenap kemampuan anda untuk fokus di bagian itu

Sista Belum Punya Modal? Dropship Saja

Ketika urusan modal menjadi pelik. Jangan patah semangat, kamu bisa menjadi dropshipper dulu dimana dropshipper adalah suatu yang lumrah. Nah disini peran distributor menjadi penting. Sekarang ini istilah dropship sudah mulai lumrah, dimana dropship itu sendiri adalah membantu menjual dengan catatan barang ini seolah-olah kamu yang mengirim dengan menggunakan nama toko dan alamat kamu.

Bingung? lihat saja gambar diatas. Gambar tersebut menjelaskan bagaimana dropship itu bekerja. Jadi jika anda menjual barang dan supplier anda itu mencantumkan nama tokonya di barang kiriman anda. Maka dipastikan dia menyalahi aturan dropship itu sendiri

Lalu Beda Dropship Dan Reseller Itu Apa?

Perbedaan paling mendasar adalah harga. Karena reseller seharusnya mereka mendapatkan harga yang lebih murah dari dropship. Kenapa? karena reseller diharuskan untuk membeli secara kontan produknya dalam minimal harga tertentu.

Sebagai contoh ketika anda mendapatkan harga dropship toko tertentu sebesar Rp 15.000 maka si A yang reseller bisa mendapatkan Rp 10.000 karena dia berani untuk stok barang digudang.

Lebih baik mana? Tergantung bakat dan kemampuan menjual masing-masing orang.

Dan ketika kamu ingin menaikkan level bisnis kamu maka kamu bisa

Bikin Brand Kamu Sendiri

Setelah kamu sukses dalam penjualan, pintu bisnis pun terbuka lebar. Percayalah ujung tombak semua bisnis adalah penjualan. Tidak percaya? Jika anda tidak bisa produksi, tapi anda bisa menjual. Maka anda bisa menjadi reseller agar bisnis anda jalan, namun tidak sebaliknya.

Bikin brand sendiri cukup rumit dan menantang. Namun hal ini bagaikan bayi anda dalam merintis usaha. Terkadang orang mau membayar mahal hanya karena brand atau merek. Sungguh investasi jangka panjang dan hal inilah yang membedakan seorang pengusaha dan pedagang.

Akhir Dari Fenomena Konveksi Tangan Pertama

Akhirnya itu semua hanya jargon promosi yang sah-sah saja digunakan dalam perdagangan. Namun ada baiknya cek dan ricek apakah memang benar vendor tersebut adalah supplier atau hanya kaki tangan ke sekian dari sebuah brand. Jika ternyata dia belum cocok, carilah konveksi-konveksi tangan pertama lainnya atau lebih gampangnya carilah rekan supplier lainnya. Semoga sukses untuk anda, dan jika anda ingin lebih sukses anda bisa mengikuti training banner berikut ini

Written on May 14, 2016
Jasa Konveksi Busana Muslim
Customer Service
Customer Service
Harga Umum
Minimal qty 4 KODI dapat 2-3 Model, harga jahit 3 jenis:

- Jahitan MUDAH Rp 35.000
- Jahitan SEDANG Rp 55.000
- Jahitan SULIT Rp 65.000


Harga sample dikali 3. Diatas 200 pcs harga semakin murah.

Harga tersebut adalah harga dasar untuk penambahan aplikasi dan lain-lain silahkan lihat daftar harga lengkap konveksi.

Atau hubungi kami di 0838 9072 2797 (Telp/SMS/Whatsapp)
Rekanan Kami
Rekanan Kami
Puluhan ribu produk kami tersebar di berbagai lokasi diatas. Dari partai besar hingga partai kecil.
Menuju Lokasi
Menuju Lokasi
Klik untuk menuju lokasi
Cara Pembayaran
Cara Pembayaran